Harga Normal, Hasil Tangkapan Nelayan Kurang
SABAKUPDATE.COM, MUARASABAK - Aktifitas nelayan saat ini mulai berjalan pasca lebaran hari raya Idul Fitri tahun 1441 Hijriah. Namun dari pengakuan sejumlah nelayan, harga ikan ataupun udang saat ini bisa dikatakan normal, walaupun hasil tangkapan masih kurang.
Seperti yang disampaikan salah satu nelayan di Kecamatan Kuala Jambi, Ari. Dirinya mengatakan, pendapatan melaut nelayan saat ini tidak merata. Bagi nelayan yang bertahan di laut kemungkinan bisa dapat Udang. Akan tetapi, ada juga sebagian nelayan cepat pulang, karena tidak ada isi (hasil tangkapan).
"Saya bingung juga jawabnya. Kalau semalam Alhamdulillah saya ada dapat, tapi mertua saya malah kurang tangkapannya," kata Ari yang menggunakan alat tangkap sondong Udang.
Menurutnya, untuk harga penjualan hasil lautnya saat ini bisa dikatakan normal, yakni Udang Kapur Rp 20 ribu sedangkan Udang Kuning Rp 10 ribu per Kg. Sebelumnya untuk Udang Kapur hanya berkisar Rp 15 ribu sampai Rp 18 ribu per Kg.
"Penurunan harga Udang ini hanya sekitar Rp 5 ribu per Kg saja. Itu harga normal dalam kondisi Corona sekarang ini. Tapi kalau tidak ada Corona, harganya tinggi," terangnya.
Sementara, nelayan lainnya yang sehari-hari mencari Udang Ketak mengatakan, bahwa untuk harga Udang Ketak dalam kondisi sekarang ini hanya Rp 60 ribu per ekor, menurutnya harga itu normal. Namun, kalau kondisi sebelum terjadinya wabah Corona harganya bisa mencapai Rp 100 ribu per ekor.
"Itu untuk Udang Nenek (Ketak) yang hidup, bukan yang mati. Selain itu, untuk hasil tangkapan juga kurang, sehingga sebagian nelayan Udang Nenek saat ini memilih untuk tidak melaut dulu," jelas Mus, salah satu nelayan Kampung Laut.
Lain halnya dengan nelayan jaring Pukat Tarik. Hasil tangkapan untuk saat ini lumayan banyak, namun harga ikan yang dibeli penampung hanya berkisar Rp 1.300 per Kg. Sedangkan sebelumnya bisa mencapai Rp 3 ribu - 4.000 per Kg.
"Harga itu murah. Kadang pernah Toke penampung tidak semua ikan dibelinya, padahal ikan banyak sampai berton-ton. Kalau sekarang malah harga ikannya yang murah," singkatnya.(mln)
Seperti yang disampaikan salah satu nelayan di Kecamatan Kuala Jambi, Ari. Dirinya mengatakan, pendapatan melaut nelayan saat ini tidak merata. Bagi nelayan yang bertahan di laut kemungkinan bisa dapat Udang. Akan tetapi, ada juga sebagian nelayan cepat pulang, karena tidak ada isi (hasil tangkapan).
"Saya bingung juga jawabnya. Kalau semalam Alhamdulillah saya ada dapat, tapi mertua saya malah kurang tangkapannya," kata Ari yang menggunakan alat tangkap sondong Udang.
Menurutnya, untuk harga penjualan hasil lautnya saat ini bisa dikatakan normal, yakni Udang Kapur Rp 20 ribu sedangkan Udang Kuning Rp 10 ribu per Kg. Sebelumnya untuk Udang Kapur hanya berkisar Rp 15 ribu sampai Rp 18 ribu per Kg.
"Penurunan harga Udang ini hanya sekitar Rp 5 ribu per Kg saja. Itu harga normal dalam kondisi Corona sekarang ini. Tapi kalau tidak ada Corona, harganya tinggi," terangnya.
Sementara, nelayan lainnya yang sehari-hari mencari Udang Ketak mengatakan, bahwa untuk harga Udang Ketak dalam kondisi sekarang ini hanya Rp 60 ribu per ekor, menurutnya harga itu normal. Namun, kalau kondisi sebelum terjadinya wabah Corona harganya bisa mencapai Rp 100 ribu per ekor.
"Itu untuk Udang Nenek (Ketak) yang hidup, bukan yang mati. Selain itu, untuk hasil tangkapan juga kurang, sehingga sebagian nelayan Udang Nenek saat ini memilih untuk tidak melaut dulu," jelas Mus, salah satu nelayan Kampung Laut.
Lain halnya dengan nelayan jaring Pukat Tarik. Hasil tangkapan untuk saat ini lumayan banyak, namun harga ikan yang dibeli penampung hanya berkisar Rp 1.300 per Kg. Sedangkan sebelumnya bisa mencapai Rp 3 ribu - 4.000 per Kg.
"Harga itu murah. Kadang pernah Toke penampung tidak semua ikan dibelinya, padahal ikan banyak sampai berton-ton. Kalau sekarang malah harga ikannya yang murah," singkatnya.(mln)
Tag:
Sabak Update