Banjir Rob, Belasan Rumah Warga Kotabaru Tergenang Air
SABAKUPDATE.COM, MUARASABAK – Belasan rumah di Desa Kotabaru, Kecamatan Geragai, sejak dua hari terakhir mulai tergenang banjir. Meski sebagian besar hanya menggenangi perkarangan rumah warga saja, namun hal tersebut cukup mengganggu aktifitas warga sehari-hari.Hal ini dikatakan Kepala BPBD Kabupaten Tanjabtim, Jakfar saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (7/1) kemarin. Dari sebanyak 12 unit rumah yang mulai terdampak banjir rob, Dua rumah diantaranya mulai digenangi air setinggi 10 cm. Sementara 10 rumah hanya sebatas pekarangan dan teras saja yang digenangi air.
"Ada 12 rumah di Desa Kotabaru yang terdampak banjir rob. 10 rumah diantaranya hanya perkarangan dan teras saja yang tergenang. Dua rumah yang tergenang air tersebut, Satu warga diantaranya telah mengungsi ke rumah kerabatnya,” jelasnya.
Menurut Jakfar, banjir rob yang terjadi di Desa Kotabaru, Kecamatan Geragai tersebut baru pertama kali terjadi. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, daerah ini terbilang cukup aman dari banjir rob. Dugaan banjir rob terjadi karena pendangkalan anak sungai, yang berada di sekitar permukiman warga.
"Banjir rob diduga karena adanya pendangkalan anak sungai, kemudian adanya intensitas hujan beberapa hari terakhir yang cukup intens,” terangnya.
Namun secara umum lanjut Jakfar, hingga saat ini Kabupaten Tanjabtim masih tergolong aman dari banjir rob. Hanya saja, tingkat kewaspadaan perlu ditingkatkan, mengingat ketinggian muka air Sungai Batanghari sudah berada diatas ambang normal.
"Tinggi muka air normal di Tanjabtim khususnya di Kecamatan Berbak yakni 3,5 hingga 4 meter, dan saat ini tinggi muka air sudah mencapai 5,1 hingga 5,3 meter,” jelasnya.
Sementara, beberapa desa yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya di Kecamatan Berbak, saat ini masih tergolong aman.
"Secara umum saat ini masih terbilang aman. Hanya saja harus tetap waspada mengingat ketinggian muka air sudah diatas ambang wajar,” tukasnya.(mln)
"Ada 12 rumah di Desa Kotabaru yang terdampak banjir rob. 10 rumah diantaranya hanya perkarangan dan teras saja yang tergenang. Dua rumah yang tergenang air tersebut, Satu warga diantaranya telah mengungsi ke rumah kerabatnya,” jelasnya.
Menurut Jakfar, banjir rob yang terjadi di Desa Kotabaru, Kecamatan Geragai tersebut baru pertama kali terjadi. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, daerah ini terbilang cukup aman dari banjir rob. Dugaan banjir rob terjadi karena pendangkalan anak sungai, yang berada di sekitar permukiman warga.
"Banjir rob diduga karena adanya pendangkalan anak sungai, kemudian adanya intensitas hujan beberapa hari terakhir yang cukup intens,” terangnya.
Namun secara umum lanjut Jakfar, hingga saat ini Kabupaten Tanjabtim masih tergolong aman dari banjir rob. Hanya saja, tingkat kewaspadaan perlu ditingkatkan, mengingat ketinggian muka air Sungai Batanghari sudah berada diatas ambang normal.
"Tinggi muka air normal di Tanjabtim khususnya di Kecamatan Berbak yakni 3,5 hingga 4 meter, dan saat ini tinggi muka air sudah mencapai 5,1 hingga 5,3 meter,” jelasnya.
Sementara, beberapa desa yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya di Kecamatan Berbak, saat ini masih tergolong aman.
"Secara umum saat ini masih terbilang aman. Hanya saja harus tetap waspada mengingat ketinggian muka air sudah diatas ambang wajar,” tukasnya.(mln)
Tag:
Geragai